Berbagai jenis Hipnotis

Share:




Berbagai jenis Hipnotis - Saat ini telah banyak di Indonesia khususnya tentang berbagai pelatihan ataupun kegiatan menyangkut ilmu hipnotis, mulai dari banyaknya organisasi maupun lembaga hipnotis, klinik hipnoterapi, jasa hipnotis hiburan, dan lain sebagainya. Hal ini juga sering kita lihat berbagai pelatihan hipnotis dengan nama ataupun merk pelatihan yang bervariasi, dimana tujuannya adalah untuk menarik banyak minat para calon peserta tentang pelatihan hipnotis, karena mereka-mereka sebagai calon peserta juga berharap dengan adanya varian teknik maupun metode baru tentang ilmu hipnotis. Ada yang membahas dan mengajarkan ilmu hipnotis dengan konsep standart dan fundamental yang biasanya memakan waktu durasi pelatihan 7-8 jam. Ada juga yang mengutamakan kwalitas dan spesifikasi dari bidang ilmu hipnotis, seperti pelatihan Hipnoterapi yang diajarkan secara profesional dengan durasi pelatihan sampai 100 jam pengajaran. Bahkan ada banyak pelatihan-pelatihan hipnotis dengan durasi pelatihan yang sangat singkat 2-3 jam pelatihan dengan merk yang unik dan beda. Hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan dan mengajarkan ilmu hipnotis kepada masyarakat khususnya masyarakat awam yang memiliki persepsi negatif tentang hipnotis. Namun tidak banyak dari mereka praktisi maupun profesional hipnotis yang masih belajar dan mencari metode ilmu hipnotis yang berbeda!

Baca Juga




Seperti yang sudah diketahui, bahwa hipnotis merupakan sebuah seni dan teknik, baik verbal maupun non verbal, oleh sebab itu ilmu Hipnotis tidak melibatkan sama sekali unsur-unsur ghoib, supranatural, tidak berkaitan dengan klenik, ajimat, jin/khodam, dsb. Akan tetapi hipnotis merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan pada umunya, dan lebih tepatnya ilmu hipnotis bisa dikatakan cabang dari ilmu Psikologi.

Meskipun pada umumnya hipnotis selalu berkaitan dengan efek tidur, namun sebenarnya Hipnotis tidak selalu tidur atau trance, karena hipnotis bisa juga dilakukan dalam kondisi sadar, dalam artian, hipnotis dapat dipraktekkan melalui percakapan normal (Convert Hypnosis, Ericsonian, dsb...).

Hipnotis sangat banyak jenisnya, tergantung dari orang yang mempelajarinya. Biasanya jenis ataupun aplikasi hipnotis tersebut disesuaikan dengan kesukaan atau kecocokan dari setiap praktisi hipnotis itu sendiri. Diantaranya meliputi :



HIPNOTIS HIBURAN (Stage Hypnotist)

Merupakan aplikasi hipnotis untuk keperluan hiburan, seperti yang banyak kita lihat di TV, misalnya : Romy Rafael, Deny Darko, Ferdians YKS, Deddy Corbuzier, Uya Kuya, dsb. Jenis hipnotis ini paling banyak diminati oleh banyak orang karena mengundang banyak perhatian.

HIPNOTERAPI (Hypnotherapy)

Cabang atau jenis ilmu hipnotis yang digunakan untuk terapi psikosomatis, seperti : menangani stres, fobia, depresi, kecanduan alkohol maupun rokok, kegemukan, citra diri, dsb. Hipnoterapi merupakan cabang ilmu hipnotis yang harus dipelajari secara khusus dan profesional, karena hipnoterapi sangat berkaitan dengan pikiran dan perasaan manusia, jadi untuk mempelajari dan memiliki kemampuan hipnoterapi yang baik, maka praktisi harus mempelajarinya secara khusus.

HIPNOSIS DIRI SENDIRI (Self Hypnosis)

Karena semua proses hipnotis merupakan self  hipnotis, maka kita dapat melakukan hipnotis untuk diri sendiri tanpa perlu adanya bantuan dari seorang hipnotis. Hal ini sangat efektif dilakukan dimana saat kita menginginkan perubahan terhadap masalah yang kita hadapi.

HIPNOTIS PENYELIDIKAN (Hypnotis Forensic)

Merupakan cabang dari ilmu hipnotis yang bertujuan untuk mengintrogasi berbagai persoalan yang rumit, hal ini sangat diperlukan dibidang hukum, karena ada banyak berbagai kasus yang sulit diungkap oleh saksi, dan dengan bantuan hipnotis forensik diharapkan mampu memberikan informasi sedetail mungkin dari saksi yang bersangkutan. Dalam hal ini, aplikasi dari jenis hipnotis ini sering salah kaprah dengan namanya kejujuran, dimana dengan menggunakan hipnotis, saat orang sudah terhipnotis maka orang tersebut bisa dikorek kejujurannya, informasi apa yang disembunyikan, jujur atau tidak, dsb. Persepsi semacam ini dapat membuat seseorang untuk takut dihipnotis, padahal hipnotis tidak bisa berbuat semacam itu apabila orang yang bersangkutan (orang yang terhipnotis) tidak mau mengungkapkannya.


Intinya bahwa ilmu hipnotis merupakan sebuah skill dan membutuhkan sebuah kerjasama baik antara sang penghipnotis maupun orang yang dihipnotis. Jadi orang yang dihipnotis harus mau dan bersedia untuk dihipnotis, apabila menolak atau tidak mau, maka tidak akan terjadi proses hipnotis.

DAN HIPNOTIS LAINNYA

Sangat banyak aplikasi ataupun jenis dari ilmu hipnotis, hal ini terkait dengan konsep pengembangan hipnotis dasar yang dipelajarinya, dengan menggunakan kombinasi dari disiplin ilmu lainnya untuk menunjang. Apapun kegiatan yang kita lakukan bisa kita kombinasikan dengan hipnotis guna menghasilkan hasil yang maksimal.

Tidak ada komentar